PusaBaca – Musik selalu berkembang mengikuti zaman. Setiap generasi memiliki selera musik yang unik dan mencerminkan cara mereka melihat dunia.
Di era sekarang, Gen Z (lahir sekitar 1997–2012) dikenal sebagai generasi yang tumbuh bersama teknologi digital, media sosial, dan layanan streaming. Hal ini membuat selera musik Gen Z sangat berbeda dibanding generasi sebelumnya, seperti Milenial, Generasi X, maupun Baby Boomer.
Artikel ini akan membahas perbedaan utama dalam selera musik Gen Z dan bagaimana perbedaan tersebut memengaruhi industri musik modern.
1. Cara Gen Z Mengakses Musik
Generasi Sebelumnya: Lebih banyak mendengarkan musik lewat radio, kaset, CD, atau televisi musik. Akses ke lagu baru cukup terbatas dan bergantung pada media mainstream.
Gen Z: Mengandalkan platform digital seperti Spotify, YouTube, dan TikTok. Mereka bisa menemukan lagu baru hanya dengan sekali klik atau lewat algoritma rekomendasi.
2. Genre Musik Favorit Gen Z vs Generasi Sebelumnya
Generasi Sebelumnya:
- Milenial tumbuh dengan pop 90-an, rock alternatif, dan R&B.
- Generasi X identik dengan rock klasik, punk, dan musik band legendaris.
- Baby Boomer erat dengan jazz, disco, dan musik lawas.
Gen Z: Lebih fleksibel dan terbuka pada berbagai genre. Dari K-Pop, indie, hip hop, electronic, hingga lagu viral TikTok. Mereka tidak terikat satu genre saja, melainkan menyesuaikan dengan suasana hati (mood-based listening).
3. Lagu Favorit: Dari Radio ke Viral TikTok
Generasi Sebelumnya: Lagu favorit biasanya dipengaruhi tren radio, majalah musik, atau rekomendasi teman. Popularitas artis bertahan lama.
Gen Z: Lagu favorit bisa berubah cepat karena tren media sosial. Seringkali, sebuah lagu bisa viral dalam hitungan hari lewat challenge TikTok atau konten Instagram Reels.
4. Idola Musik Gen Z dan Budaya Fandom Digital
Generasi Sebelumnya: Mengidolakan artis legendaris seperti Michael Jackson, Madonna, Nirvana, atau band rock dunia. Fandom lebih terbatas pada konser fisik dan fan club.
Gen Z: Idola musiknya banyak dipengaruhi media sosial. BTS, BLACKPINK, Olivia Rodrigo, hingga Taylor Swift jadi simbol global. Fandom aktif di Twitter/X, Instagram, dan TikTok dengan interaksi digital tanpa batas.
5. Musik sebagai Identitas Generasi Z
Generasi Sebelumnya: Musik lebih sebagai hiburan atau pengisi waktu.
Gen Z: Musik adalah bagian dari identitas diri. Mereka membuat playlist untuk belajar, healing, olahraga, bahkan untuk mengekspresikan perasaan di media sosial.
Kesimpulan: Dampak Selera Musik Gen Z pada Industri Musik
Perbedaan selera musik antara Gen Z dan generasi sebelumnya sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan media sosial.
Jika generasi sebelumnya menemukan musik lewat radio dan CD, Gen Z menemukan musik lewat algoritma digital dan viralitas di TikTok.
Selera musik Gen Z juga lebih beragam dan cair, tidak terpaku pada satu genre, melainkan pada pengalaman personal dan ekspresi diri.
Industri musik pun harus terus beradaptasi dengan tren ini. Memahami perbedaan selera antar generasi bisa membantu musisi, produser, maupun penikmat musik untuk melihat bagaimana musik akan berkembang di masa depan.